Dengan perkembangan teknologi yang pesat, informasi dapat dicari dengan cepat dan mudah. Semua orang dapat dengan mudah mengunggah dan membagikan informasi secara lokal, internasional bahkan global dalam hitungan detik. Semakin mudah informasi beredar, semakin besar tantangan kita untuk memilah informasi yang benar.
Sejak pandemi covid tahun 2019, mayoritas kegiatan sehari-hari dilakukan secara daring. Akhirnya, orang tua mencari informasi secara daring salah satunya adalah media sosial. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyaring informasi tentang kesehatan anak
Periksa latar belakang penulis apakah memiliki kompetensi untuk menulis informasi tersebut. Hal ini bisa diketahui dengan melihat riwayat pendidikan dan pengalaman dari penulis. Contohnya, seorang dokter umum dapat menulis tentang kesehatan pada anak. Hal ini dikarenakan selama masa pendidikan, seorang dokter umum (DU) mempelajari kesehatan pada anak, dewasa maupun lansia.
Namun, tahapan yang lebih tinggi dalam masalah kesehatan anak adalah dokter spesialis anak (DSA). Seorang DSA dapat mengidentifikasi masalah kesehatan anak lebih mendalam dan mendetail. Bila masalah kesehatana anak dianggap terlalu kompleks, maka DSA umum dapat merujuk pasien ke DSA konsultan.
Tahapan tertinggi dalam ilmu kesehatan anak adalah DSA konsultan. Tentunya keahlian seorang DSA konsultan tergantung dari divisi apa yang dipelajari. Contohnya DSA konsultan pediatri sosial dapat menjadi nara sumber terpercaya mengenai perkembangan anak. Sehingga, semakin spesifik latar belakang pendidikannya, maka semakin ahli di bidangnya.
Saat ini banyak media mainstream dan media sosial yang menawarkan informasi terbaru. Namun, yang terpenting adalah mencari portal informasi yang dapat dipercaya. World Health Organization (WHO) dan Center of Disease Control and Prevention (CDC) sering menjadi referensi masalah kesehatan di dunia. Informasi di kedua website tersebut ditulis menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam yang bisa berbahasa inggris.
Informasi yang dibagikan oleh Kementrian Kesehatan RI (Kemenkes RI) dapat menjadi referensi bagi masyarakat yang hanya bisa berbahasa Indonesia. Kemenkes RI bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden RI dalam bidang kesehatan. ini dapat di akses melalui website atau sosial media seperti facebook, instagram dan twitter.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dapat menjadi referensi untuk mencari informasi yang lebih spesifik mengenai kesehatan anak. Sama seperti kemenkes RI, informasi dari IDAI dapat juga diakses melalui media sosial dalam Bahasa Indonesia. Untuk masyarakat yang berbahasa Inggris dapat mengakses informasi yang disediakan oleh American Academy of Pediatrics (AAP).
Media sosial sangat mempermudah para orang tua untuk saling berbagi pengalaman dalam menangani masalah buah hatinya. Hal yang perlu diketahui oleh orang tua bahwa setiap anak memiliki “keunikan” masing–masing. Sehingga informasi yang didapat dari pengalaman pribadi dari sesama orang tua tidak disarankan untuk ditelan mentah–mentah. Walaupun masalah kedua anak tampak sama, solusinya dapat berbeda.
Sebagai contoh Ibu A membagikan cerita mengenai buah hatinya yang tampak kurus. Setelah berkonsultasi dengan DSA, disarankan untuk memberikan susu formula tinggi kalori dan akhirnya berat badan mencapai target ideal. Merasa terinspirasi, Ibu B memberikan susu yang sama tetapi buah hatinya malah diare yang berakibat berat badan semakin turun dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit secara intensif.
Orang tua disarankan untuk tetap melakukan diskusi dengan DSA yang dipercaya untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan telah dimengerti dengan baik. Semoga tulisan ini dapat memberikan pencerahan kepada orang tua dalam menyaring informasi tentang masalah kesehatan anak yang benar.
Reading is a process of acquiring knowledge through writings, while writing is a process of combining knowledge to create readings.
- dr. Melati Arum Satiti, Sp.A, M.Sc -