Beberapa Pertimbangan dalam Memilih Dokter Spesialis Anak

24 Mar 2022
dr. Melati Arum Satiti, Sp.A., M.Sc.
Kesehatan
About 4 minutes
250 views
banner

Pada jaman dulu, jumlah dokter spesialis anak (DSA) sangat terbatas sehingga satu orang dokter dapat menangani ribuan pasien. Berbeda dengan sekarang, jumlah DSA sudah banyak sehingga terkadang orang tua kebingungan memilih. Berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan orang tua dalam memilih DSA.

Melakukan Pemeriksaan Secara Menyeluruh

Seorang DSA harus memberikan pelayanan kesehatan anak secara menyeluruh, baik dari segi fisik, mental, maupun sosial. Dalam setiap kunjungan, seorang DSA akan melakukan pemeriksaan terkait pertumbuhan, perkembangan, imunisasi terakhir, tanda vital, hingga keluhan yang dirasakan anak saat kunjungan. Pemeriksaan ini penting dilakukan, terutama untuk anak berusia 0-2 tahun dengan tujuan optimalisasi “golden period”.

Ketika memeriksa pertumbuhan anak, seorang DSA harus mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak. Dalam evaluasi perkembangan, biasanya, dalam orang tua akan ditanya, “Sudah bisa apa saja sekarang?” Sementara itu, adapun tanda vital yang perlu diperiksa dalam setiap kunjungan adalah suhu, denyut jantung, frekuensi napas, dan saturasi oksigen.

Membantu orang tua mengambil keputusan

Seorang DSA juga harus memikirkan efektivitas dan biaya dalam penanganan penyakit. Bila ditemukan kecurigaan terhadap suatu penyakit, DSA akan menyarankan pemeriksaan atau terapi pasien sesuai dengan penyakitnya saja. Dalam hal ini, urutan pemeriksaannya dilakukan berdasarkan prioritas dan kemampuan finansial keluarga pasien.

Selain itu, DSA yang baik juga harus memikirkan aspek sosial dalam pengambilan keputusan. Contohnya, ketika pasien anak harus melakukan pemeriksaan darah A, B dan C sekaligus, DSA sebaiknya memberikan instruksi agar pengambilan darah dapat dilakukan pada waktu yang sama agar anak tidak perlu merasakan tusukan jarum berkali-kali.

Memberikan Informasi yang jelas

Setiap pasien berhak untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya. Oleh sebab itu, DSA juga bertanggung jawab memberikan informasi yang mudah dimengerti oleh pasien. Dalam hal ini, DSA akan memberikan transparansi informasi mengenai hasil pemeriksaan, baik yang normal maupun yang tidak normal, diagnosis penyakit, serta rencana pemeriksaan, terapi serta kemungkin terburuk yang dapat terjadi.

Selama penyampaian berita buruk, DSA akan memberikan respons empati terhadap emosi orang tua pasien namun masih dalam lingkup profesional. Dalam hal pemilihan terapi, DSA dan orang tua dapat mengalami perbedaan pendapat. Namun, orang tua tetap memiliki kuasa penuh sehingga, DSA akan mengembalikan keputusan kepada orang tua.

Pengelola Manajemen (manager)

DSA juga dapat bekerja sama dalam tim dengan tujuan memberikan pelayanan yang terbaik. DSA umum dan DSA konsultan memiliki kompetensi yang berbeda. Oleh karena itu, sesama DSA diimbau untuk dapat bekerja sama dalam tim, terutama dalam penanganan penyakit kompleks.

Masing-masing DSA sudah dibekali pengetahuan kapan harus merujuk pasien. Dalam hal ini, DSA umum berada di garis depan dalam pelayanan spesialis anak. Kemudian, pada kasus yang kompleks, DSA umum akan merujuk pasien ke DSA konsultan, sesuai dengan diagnosis penyakitnya. Di sisi lain, DSA konsultan pun dapat menerima pasien dengan kondisi sangat kompleks sehingga membutuhkan DSA konsultan lain untuk merawat pasien bersama.

Membangun hubungan dokter dan pasien yang baik

Orang tua dan DSA merupakan sesama manusia yang dapat memiliki karakter yang berbeda. Seorang DSA dapat memiliki karakter yang tegas, lemah lembut atau diantaranya. Beberapa orang tua merasa takut dengan DSA yang tegas, sisanya lebih suka dengan DSA yang tegas. Dalam hal ini, orang tua disarankan untuk memilih karakter DSA yang sesuai dengan kenyamanan mereka.

Saat ini, hampir setiap orang menggunakan media sosial, termasuk DSA, untuk membagikan informasi kesehatan maupun kehidupan pribadi. Terkadang, karakter sesorang dapat terlihat dari unggahan mereka di media sosial. Orang tua dapat menggunakan media sosial untuk mencari tahu karakter DSA yang akan mereka pilih.

Demikian penjelasan singkat yang dapat orang tua gunakan sebagai rujukan dalam memilih DSA. Orang tua berhak berobat ke DSA yang lain bila tidak merasa cocok dengan DSA sebelumnya. Hubungan baik antara DSA dan orang tua dapat meningkatkan kepatuhan berobat pasien, karena penyampaian informasi akan optimal dalam lingkungan yang nyaman.

Referensi

  1. Boelen C. The five star–doctor: An asset to health care reform?. Geneva: World Health Organization. 2002. [diakses pada Februari 2020]. Tersedia di: https://www.who.int/hrh/en/HRDJ_1_1_02.pdf
  2. Scwarzenberg SJ, Georgieff MK. Advocacy for improving nutrition in the first 1000 days to support childhood development and adult health. Pediatrics. 2018;141:1–8.
  3. Kemp C. American academy pediatrics conference preview: tips for breaking bad news to patients, parents. United States: AAP News. 2016. [diakses pada Februari 2020]. Tersedia di: https://www.aappublications.org/news/2016/10/07/NCEBadNews100716
  4. Katkin JP, Kressly, Edwards AR, Perrin JM, Kraft CA, Richerson JE, et al. Guiding principles for team – based pediatric care. Pediatrics. 2017;140:1–7.

Reading is a process of acquiring knowledge through writings, while writing is a process of combining knowledge to create readings.

- dr. Melati Arum Satiti, Sp.A, M.Sc -