Apakah yang Harus Dilakukan untuk Anak yang Sering Batuk Pilek karena Alergi Debu?

17 Sep 2022
dr. Melati Arum Satiti, Sp.A., M.Sc.
Kesehatan
About 3 minutes
686 views
banner

Salah satu kunjungan terbanyak ke Dokter Spesialis Anak (DSA) adalah batuk pilek dan seringnya tanpa disertai demam. Penyebab utama batuk pilek non–infeksi adalah alergi terhadap debu. Namun, yang menimbulkan reaksi alergi adalah tungau debu rumah (TDR) yang biasa disebut “house dust mites”.

Gambar 1 Gambar 1. Tungau debu rumah yang hidup dalam debu karpet

Kurang lebih 85% kasus batuk pilek karena alergi disebabkana oleh feses TDR (Gambar 1) yang bersifat alergenik. Feses yang dihasilkan oleh TDR mencapai 20 buah per hari dan sangat mudah masuk ke saluran napas. Penelitian melaporkan bahwa ditemukan > 50 TDR dalam setiap 500 mg sampel debu.

Cara meminimalkan kontak dengan debu di sekitar rumah

  1. Mengganti kasur yang terbuat dari kapuk dengan kasur busa karena kapuk adalah media yang rawan menumpuk debu.
  2. Membersihkan kasur, bantal dan guling secara rutin menggunakan penyedot debu khusus
  3. Melapisi kasur, bantal dan guling dengan kain yang terbuat dari “fine woven” atau kain yang ditenun dengan baik karena berfungsi mencegah penetrasi TDR.
  4. Cuci sprei, sarung bantal atau guling menggunakan air panas bersuhu 60 derajat seslsius paling tidak 1 minggu sekali untuk membunuh TDR.
  5. Tidak menggunakan gorden terutama di area kamar tidur
  6. Tidak menggunakan karpet di area rumah karena bersifat menumpuk debu.
  7. Menggunakan alat pemurni udara atau yang biasa dikenal dengan high–efficiency particulate air (HEPA) filter
  8. Mengontrol kelembaban ruangan pada angka 45% atau lebih kecil
  9. Membersihkan rumah dengan penyedot debu dan di pel setiap hari
  10. Tidak menyimpan buku–buku di area kamar tidur atau tempat anak biasa bermain
  11. Tidak menggunakan barang–barang yang memiliki sifat berambut atau berbulu–bulu
  12. Membersihkan kipas angina setiap hari atau air conditioner (AC) paling tidak 1 bulan sekali
  13. Menyediakan ventilasi yang ideal untuk sirkulasi udara yang baik
  14. Tidak memelihara binatang yang memiliki rambut atau bulu

Saran tambahan

  1. Tidak berkontak secara langsung atau tidak langsung dengan asap rokok. Orang dewasa yang merokok harus mandi, keramas, sikat gigi, ganti baju dan pakaian dalam setiap selesai merokok. Asap rokok dan menempel dalam jangka waktu yang lama bila tidak dibersihkan. Asap rokok yang terhirup akan menimbulkan iritasi pada saluran napas anak sehingga lebih rentan terhadap alergen seperti TDR.
  2. Berjemur matahari pagi untuk mengaktifkan vitamin D yang berfungsi untuk meningkatkan pertahanan tubuh terhadap allergen.

Alergi terhadap TDR tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol dengan cara menghidari kontak dengan debu seminimal mungkin. Kontak minimal dengan TDR akan memberikan waktu saluran napas untuk menyelesaikan proses penyembuhan sampai selesai. Saluran napas yang sehat berfungsi sebagai pagar pertahanan tubuh terhadap allergen.

Referensi

  1. Aggrawal P, Senthulkumaran S. Dust mite allergy. StatPearls. 2022. (diakses pada September 2022). Tersedia di https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560718/
  2. Healthy Children. Dust mite control: tips for parents. Washington: Healthy Children. 2017. (diakses pada September 2022). Tersedia di https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/allergies-asthma/Pages/Dust-Mite-Control.aspx
  3. Sharma D, Dutta bK, Singh AB. Dust mites population in indoor house of suspected allergic patients of south assam india. ISRN Allergy. 2011. (diakses pada September 2022). Tersedia di https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3658589/
  4. https://melbentgroup.com.au/dust-mite-allergy/

Reading is a process of acquiring knowledge through writings, while writing is a process of combining knowledge to create readings.

- dr. Melati Arum Satiti, Sp.A, M.Sc -