Tumbuh kembang adalah topik yang paling sering ditanyakan oleh orang tua saat kunjungan ke dokter spesialis anak (DSA). Perkembangan menggambarkan tahapan kemampuan fisik dan psikis menuju kemandirian. Parameter perkembangan dibagi menjadi personal–sosial, bahasa, motorik halus dan motorik kasar. Pemantuan perkembangan merupakan hal yang rutin dilakukan DSA untuk deteksi dini delay atau keterlambatan.
Pemantauan perkembangan dapat dilakukan secara mandiri di rumah oleh orang tua menggunakan buku kesehatan ibu dan anak (KIA). Namun banyak orang tua yang belum memaksimalkan kegunaan buku KIA untuk pemantauan perkembangan anak. Edisi terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah tahun 2020. Dan orang tua bisa mendapatkan buku KIA di fasilitas kesehatan terdekat.
Aspek personal–sosial menggambarkan kemampuan interaksi dengan lingkungan. Aspek bahasa menggambarkan kemampuan mengerti sebuah pembicaraan (reseptif dan mengungkapkan isi pikirannya menggunakan bahasa (ekspresif). Aspek motorik menggambarkan kemampuan anggota gerak untuk beraktivitas secara mandiri.
Pemantauan perkembangan dapat ditemukan dalam buku KIA mulai halaman 42 sampai dengan 52. Pemantauan perkembangan berbentuk tabel yang berisi tentang tahapan perkembangan sesuai dengan usia si anak (Tabel 1). Bila anak sudah mencapai tahap perkembangan tertentu, maka orang tua diharapkan untuk memberikan tanda centang pada kolom yang bertuliskan Ya dan sebaliknya.
Contoh kasus:
Bayi A, laki–laki, usia 2 bulan berkunjung ke poliklinik spesialis anak untuk imunisasi. Orang tua mengatakan bayi A sudah bisa menggerakkan kepala ke kiri/kanan ke tengah, melihat dan menatap ibu, serta bereaksi terkejut terhadap suara keras. Bayi A juga bisa membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum dan mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran serta kontak.
Berdasarkan informasi yang didapat pada tabel 1, bayi A bisa melakukan 5 dari 8 tahapan perkembangan. Dalam hal ini masih dalam kategori normal karena batasan 8 tahapan perkembangan untuk table diatas adalah sampai usia 3 bulan. Dalam hal ini bayi masih punya waktu 1 bulan untuk belajar tahapan perkembangan yang belum dicapai.
Orang tua memiliki peran yang penting dalam proses belajar tahapan perkembangan yaitu dengan cara melakukan stimulasi. Buku KIA juga memberikan petunjuk stimulasi perkembangan di halaman yang sama dengan lokasi tabel pemantauan perkembangan (Gambar 2). Stimulasi perkembangan yang dilakukan terus menerus akan membantu kemajuan tahapan perkembangan anak.
Pada kasus bayi A, bila sudah berusia 3 bulan namun masih belum dapat mengangkat kepala mandiri 45 derajat, belum mengoceh spontan, belum bereaksi dengan mengoceh dan belum tertawa keras stelah stimulasi secara optimal. Dalam hal ini, terdapat kemungkinan bayi A mengalami keterlambatan pada area bahasa dan motorik kasar.
Orang tua diharapkan untuk berkonsultasi dengan DSA bila ditemukan kecurigaan keterlambatan seperti kasus diatas. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat serta meningkatkan semangat orang tua untuk dapat melakukan pemantauan perkembangan secara mandiri.
Reading is a process of acquiring knowledge through writings, while writing is a process of combining knowledge to create readings.
- dr. Melati Arum Satiti, Sp.A, M.Sc -