Demam Pada Bayi dan Anak : Cara Mengidentifikasi Demam dan Pertolongan Pertama

01 Sep 2021
dr. Melati Arum Satiti, Sp.A., M.Sc.
Kesehatan
About 3 minutes
537 views
banner

Demam merupakan alasan tersering kunjungan orang tua ke dokter spesialis anak (DSA). Orang tua mulai panik bila suhu dalam perabaan tangan dirasakan lebih hangat dari biasanya. Namun pengukuran suhu dengan perabaan tangan bersifat subyektif dan tidak akurat. Selain itu, masih banyak orang tua yang belum tahu rentang suhu normal pada bayi dan anak.

Alat pengukur suhu yang akurat adalah termometer dengan lokasi pengukuran di ketiak. Menurut literatur, rentang suhu normal bayi dan anak yang direkomendasikan adalah 36,5-37,5 derajat selsius. Sedangkan demam adalah suhu 38 derajat selsius atau lebih. Dalam hal ini, orang tua dapat mulai waspada dan mencari tahu penyebab demam.

Mengetahui penyebab demam sangatlah penting karena tidak semua kondisi demam memerlukan obat penurun panas. Demam pada bayi dan anak dapat disebabkan berbagai macam hal antara lain peradangan, infeksi, kekurangan cairan, suhu lingkungan yang terlalu tinggi. efek samping obat atau gangguan pengaturan suhu di otak.

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada kondisi demam antara lain:

  1. Hindari menutup badan dengan baju ekstra, jaket atau selimut. Membungkus badan secara berlebihan akan membuat suhu semakin naik. Bila kaki teraba dingin dapat dipakaikan kaos kaki saja.
  2. Pindahkan ke lokasi dengan suhu lingkungan yang lebih dingin.
  3. Kompres dengan air kran di beberapa lokasi yaitu dahi, ketiak dan lipatan paha. Basahi kembali kain kompres tiap jam atau bila sudah tampak kering.
  4. Bila anak masih sadar, berikan minum lebih sering dari biasanya untuk mencegah dehidrasi.
  5. Bila mengkonsumsi obat, cari tahu apakah efek samping obat tersebut adalah demam. 1. Konsultasikan dengan dokter apakah obat perlu dilanjutkan atau dihentikan.
  6. Lakukan pengukuran suhu dan didokumentasikan setiap jam.
  7. Berikan obat penurun panas sesuai dosis yang disarankan bila tindakan diatas sudah dilakukan namun suhu belum turun.

Kunjungan ke DSA diperlukan bila kondisi demam disertai dengan gejala berikut ini:

  1. Demam yang menetap atau cenderung naik setelah pemberian obat penurun panas
  2. Demam yang tinggi yaitu 40 derajat selsius atau lebih.
  3. Demam belum sembuh setelah 3-5 hari menggunakan obat penurun panas
  4. Kejang atau cenderung tidur yang sulit dibangunkan
  5. Menangis lemah atau tidak mengeluarkan air mata
  6. Sesak napas
  7. Muntah atau mencret yang hebat

Di masa pandemi covid-19 seperti sekarang, kunjungan ke rumah sakit disarankan hanya untuk kepentingan yang mendesak. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengetahui cara mengidentifikasi deman dan pertolongan pertama di rumah. Semoga tulisan ini memberikan wawasan mengenai demam pada bayi dan anak.

Referensi

  1. Schmitt B. Fever in childhood. Pediatrics. 1983:1-10
  2. Wyckoff AS. Thermometehr use 101. Pediatrics. 2009;30:29
  3. Takayama JI, Teng W, Uyemoto J. Body temperature of newborns: what is normal?. Clinical Pediatrics. 2000. DOI: 10.1177/000992280003900901
  4. Barbi E, Marzuillo P, Neri E, Naviglio S, Krauss BS. Fever in children: pearls and pitfalls. Children (Basel). 2017;4:81.
  5. Hendrawati, Elvira M. Effect of tepid sponge on changes in body temperature in children under five who have fever in dr. achmad mochtar bukittinggi hospital. Enfermeria Clinica. 2019;29:91-93. DOI: 10.1016/j.enfcli.2018.11.029

Reading is a process of acquiring knowledge through writings, while writing is a process of combining knowledge to create readings.

- dr. Melati Arum Satiti, Sp.A, M.Sc -