Cara Menimbang Berat Badan Bayi atau Anak yang Baik dan Benar

Berat badan (BB) merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk pemantauan pertumbuhan. Namun orang tua mengeluhkan BB bayi/anak sering naik turun. Kebanyakan orang tua masih belum mengetahui cara penimbangan BB yang baik dan benar. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan saat menimbang BB pada bayi/anak:

Frekuensi penimbangan BB

Penimbangan BB sebaiknya dilakukan setiap hari terutama untuk bayi atau anak yang sedang sakit. Pada bayi/anak yang sehat, penimbangan BB dapat dilakukan paling tidak setiap bulan. Namun orang tua dapat melakukan penimbangan BB sesering mungkin.

Waktu penimbangan BB

Pilihlah waktu luang ternyaman karena penimbangan tidak boleh dilakukan secara terburu–buru dan dilakukan di jam yang sama. Urin dan feses memiliki kontribusi menambah BB. Sebagai contoh penimbangan dapat dilakukan setiap jam 6 pagi setelah BAK dan BAB.

Lokasi penimbangan BB

Lakukan penimbangan BB pada permukaan yang keras dan datar. Permukaan yang lunak dan bergelombang akan membuat alat timbang menjadi tidak stabil sehingga pengukuran BB menjadi tidak akurat.

Persiapan menimbang BB

Baju, pampers/pokok dan bends apapun yang melekat pada tubuh akan menambah BB. Oleh karena itu sangatlah penting untuk melepas apapun yang melekat pada tubuh bayi/anak. Selain itu, sebisa mungkin si bayi/anak dalam keadaan tenang supaya pembacaan BB lebih akurat.

Alat timbang

Saat ini banyak pilihan alat timbang BB namun disarankan memilih alat timbang BB yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Kokoh
  2. Tipe digital
  3. Dapat mengukur sampai dengan BB 150 kg
  4. Presisi pengukuran sampai dengan 100 gram

Gambar 1. Alat timbang berat badan injak digital

Jangan lupa untuk selalu melakukan kalibrasi berkala terhadap alat timbang BB. Pastikan angka yang tertera adalah 0 sebelum digunakan. Baterai segera diganti secara berkala sebelum masa waktunya habis.

Cara menghitung BB pada bayi/anak yang belum bisa berdiri

Orang tua dapat tetap menimbang bayi/anak yang belum bisa berdiri menggunakan alat timbang BB injak digital (gambar 1). Orang tua harus menimbang BB sendiri terlebih dahulu, kemudian dicatat BB yang muncul pada alat timbang. Setelah itu orang tua menggendong bayi/anak naik ke alat timbang, BB yang muncul adalah kombinasi BB orang tua dan si bayi/anak. Sehingga BB si bayi/anak dapat dihitung dengan cara:

BB bayi/anak = BB orang tua+bayi/anak – BB orang tua

Bila bayi/anak ditimbang menggunakan pampers atau popok bersih atau baru, cari tahu berat satu buah pampers atau popok bersih atau baru tersebut. Sehingga BB bayi/anak dapat dihitung dengan cara:

BB bayi/anak = BB bayi/anak+pampers/popok bersih – berat pampers/popok bersih

Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan pencerahan kepada orang tua mengenai cara menimbang BB yang benar. Jangan lupa untuk mencatat BB pada buku Kesehatan Ibu Anak (KIA). Penimbangan BB secara berkala dan akurat akan membantu deteksi dini gangguan pertumbuhan. Sehingga orang tua dapat segera menemui dokter spesialis anak untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut.

Referensi

  1. World Health Organization. Training course on child growth assessment: measuring a child.s growth. 2008. [diakses pada Desember 2021]. Tersedia di: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/43601/9789241595070_B_eng.pdf
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku kesehatan ibu dan anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. [diakses pada Oktober 2021]. Tersedia di: https://kesga.kemkes.go.id/assets/file/pedoman/BUKU%20KIA%20REVISI%202020%20LENGKAP.pdf

Reading is a process of acquiring knowledge through writings, while writing is a process of combining knowledge to create readings.

– dr. Melati Arum Satiti, Sp.A, M.Sc –