Cara Mendapatkan Bayi “Gemoy” dengan Pemberian Air Susu Ibu

07 Apr 2022
dr. Melati Arum Satiti, Sp.A., M.Sc.
Kesehatan
About 4 minutes
449 views
banner

Air susu ibu (ASI) merupakan sumber makanan bayi terutama di usia 0 sampai 6 bulan. Salah satu tanda keberhasilan dalam pemberian ASI adalah berat badan ideal sesuai kurva pertumbuhan. Cara termudah untuk mengidentifikasi kecukupan berat badan apabila bayi tersebut tampak montok atau “gemoy”.

ASI sudah dirancang sedemikian rupa untuk dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayi bahkan untuk bayi prematur sekalipun. Namun beberapa faktor dapat mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Oleh karena itu, orang tua harus tahu beberapa cara untuk mendapatkan bayi “gemoy” dengan pemberian ASI.

Ibu harus cukup nutrisi

Beberapa penelitian menyatakan bahwa komposisi ASI bergantung pada makanan yang dikonsumsi Ibu. ASI yang kaya akan protein dan lemak banyak ditemukan pada Ibu dengan diet tinggi protein dan lemak. Ibu juga disarankan untuk memenuhi kecukupan vitamin dan mineral selama menyusui.

Ibu menyusui membutuhkan 25% kalori lebih banyak dan kebutuhan kalori semakin meningkat bila Ibu lebih aktif. Sangatlah wajar bila ibu menyusui makan dengan porsi yang lebih banyak. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa produksi ASI berhubungan dengan berat badan Ibu. Sehingga Ibu menysui perlu memiliki berat badan yang cukup.

Gambar 1 Gambar 1. Tampak ASI seorang ibu dengan bayi usia 5 bulan dengan lapisan lemak yang tebal

Memberikan ASI sesering mungkin

Bayi baru lahir memiliki kapasitas lambung yang masih terbatas. Sebagai kompensasi, bayi baru lahir akan minum lebih sering untuk mendapatkan kalori yang cukup untuk pertumbuhannya. Waktu pengosongan lambung kurang lebih 2–3 jam, oleh karena itu sebaiknya bayi dibangunkan untuk menyusu tiap 2–3 jam.

Produksi ASI juga diatur oleh otak Ibu, sehingga bila bayi sering menyusu, maka otak Ibu akan memberikan perintah untuk memproduksi ASi lebih banyak. Selain itu beberapa penelitian menyatakan bahwa komposisi lemak pada ASi akan meningkat seiring dengan frekuensi pemberian ASI.

Memberikan ASI selama mungkin

ASi terdiri dari foremilk yang keluar diawal menyusui dan hindmilk yang keluar diakhir menyusui. Hindmilk lebih banyak mengandung lemak sehingga sangat disarankan untuk menyusui selama mungkin. Tanda yang paling mudah adalah menyusui satu payudara sampai kosong, bila masih lapar baru pindah ke payudara yang lain. Bila bayi sudah kenyang, ASI dapat dipompa dan disimpan dalam kulkas.

Gambar 2 Gambar 2. Seorang bayi “gemoy” berusia 5 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif

Ibu dalam kondisi minimal stress

Produksi ASi juga bergantung dengan kondisi psikis Ibu. Dalam kondisi stress, badan akan mengeluarkan hormon–hormon stress yang akan menghambat produksi ASI. Oleh karena itu Ibu menyusui perlu tidur cukup dan diberikan waktu untuk melakukan sesuatu yang membuat dia bahagia. Dalam hal ini peran pasangan dan keluarga sangatlah besar dalam kesehatan mental ibu menyusui.

Ketidakseimbangan hormon data terjadi setelah melahirkan, sehingga ibu menyusui memiliki risiko mengalami depresi. Segera melakukan konsultasi dengan dokter spesialis jiwa bila didapatkan tanda–tanda depresi. Karena Ibu yang mengalami depresi tidak dapat menyusui secara optimal.

Lapisan lemak yang tebal akan tampak pada ASI dengan kandungan lemak yang tinggi (gambar 1). ASI dengan kandungan lemak yang tinggi akan memnyebabkan bayi menjadi “gemoy” (Gambar 2).

Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan semangat kepada para ibu untuk memberikan ASI secara optimal dengan cara yang benar.

Referensi

  1. Bravi F, Wiens F, Decarli A, Pont AD, Agostoni C, Ferraroni M. Impact of maternal nutrition on breast–milk composition: a systematic review. Am J Clin Nutr. 2016;104:646–62. Dapat diakses di : https://academic.oup.com/ajcn/article/104/3/646/4668536?login=false
  2. Samuel TM, Zhou Q, Giuffrida, Munblit D, Verhasselt Thakkar SK. Nutritional and nutritional composition of human milk is modulated by maternal, infant and methodological factors. Front Nutr. 2020;7:576133. Dapat diakses di : https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnut.2020.576133/full
  3. Camps G, Eijnatten EJMv, Lieshout GAAv, Lambers TT, Smeets PAM. Gastric emptying and intragastric behavior of breast milk and infant formula in lactating mother. J Nutr. 2021;151:3718–24. Dapat diakses di : https://academic.oup.com/jn/article/151/12/3718/6378061

Reading is a process of acquiring knowledge through writings, while writing is a process of combining knowledge to create readings.

- dr. Melati Arum Satiti, Sp.A, M.Sc -